Senin, 11 Mei 2009

PEMERIKSAAN URINE LENGKAP PADA PENDERITA GAGAL GINJAL AKUT

Yudefriantoris1 Erlina2

1Siswa Kelas 4 SMAK Padang

2Guru SMAK Padang

ABSTRAK


Gagal ginjal akut adalah penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba. Ginjal adalah salah satu organ tubuh yang sangat penting bagi manusia yang fungsinya mengatur keseimbangan tubuh. Oleh karena itu, kita harus menjaganya sebaik mungkin. Dewasa ini, banyak sekali orang yang mengalami gagal ginjal akut. Kebanyakan dari mereka disebabkan oleh pola makan yang salah dan dari minum (cairan) yang diminumnya. Untuk pemeriksaan gagal ginjal ini dilakukan beberapa pemeriksaan yaitu pemeriksaan Protein urine dan Sedimen urine untuk mengetahui adanya kelainan ginjal pada pasien. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan Reduksi dan Bilirubin untuk pemeriksaan diabetes dan hepatitis. Sedangkan untuk pemeriksaan zat warna dari urine dilakukan pemeriksaan urobilin urine karena pada urine normal mengandung zat warna. Metode yang dipakai adalah metode mikroskopis dan metode makroskopis. Pada praktikum secara kualitataif ini dapat dilihat pasien yang mengalami gagal ginjal akut, dengan kadar protein yang tinggi dan selain pasien menderita gagal ginjal akut ada pula pasien yang menderita penyakit lain yaitu diabetes dan hepatitis.

ABSTRACT

The acute kidney fail is the reducing of kidney function that suddenly happen. Kidney is one of the important body organ for a human. The function as good as we can. Now a days, so many people become a victim of acute beverage. For this kidney examination, we need to do some examination, there are urine’s protein examination and urine’s sediment examination. Those examination done to know there are a kidney anomaly in the patient or not. Beside that the reduction and billirubin’s examination is important too, for diabet and hepapatitis complication, where as for coloring compound of urine. We must do the urobilin examination, in the normal condition urobilin is always positive. We use two method in this examination, there are microscopic and macroscopic method in this qualify experiment we can se that the acute kidney fail have a high positive rate in protein urin’s examination and some of them also suffer diabet and hepatitis. For urin’s urobilin examination was normal.

PEMERIKSAAN ERITROSIT, HEMOGLOBIN, PROTEIN, BILIRUBIN, UROBILIN PADA ORANG MENTAWAI YANG BERPENYAKIT MALARIA”

Yosi Febrika1 Erlina2

1Siswa Kelas 4 SMAKPadang

2Guru Pembimbing SMAKPadang

ABSTRAK


Penyakit malaria hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Secara epidemiologi dikatakan bahwa penyakit malaria masih merupakan endemis di Indonesia. Kepulauan Mentawai adalah salah satu daerah endemis malaria.

Telah dilakukan penelitian pada orang mentawai yang berpenyakit tersebut. Data yang diperoleh dengan melakukan pemeriksaan terhadap eritrosit dengan metode mikroskopis, protein urin, bilirubin urin dan urobilin urin dengan metode makroskpois.

Hasil menunjukkan dari 10 orang menderita malaria bahwa untuk nilai eritrositnya dan nilai hemoglobin rendah karena banyaknya eritrosit yang mati yang disebabkan parasit malaria, untuk protein urin dan bilirubin urin bernilai negatif (-) karena belum menyerang organ tubuh lain seperti ginjal dan hati, sedangkan untuk urobilin urin bernilai positif (+) karena warna urin berwarna kuning.

ABSTRACT

Until now, malaria diseases is still a public health problem in developing countries, such as Indonesia. According to epidemiology, Indonesia is still endemic malaria diseases area. Mentawai archipelago is one of malaria areas.

The research has been done to Mentawai people who have malaria diseases to know eritrosit, hemoglobin, protein urine, billirubin urine and urobillin urine from people have malaria diseases.

Data were taken with done examination to eritrosit with mikroskopis methode, protein urine, billirubin urine and urobillin urine with makroskopis methode.

Data show from 10 people who have malaria diseases to eritrosit value and hemoglobin value is down because much eritrosit which broken, to protein urine nad bilirubin urine are negative value (-) because don’t attack organ body other example kidney and heart but to urobilin urine is positif value (+) because urine color is yellow.

PEMERIKSAAN BILLIRUBIN, UROBILLIN URINE DAN LED, TROMBOSIT, HEMOGLOBIN DARAH PADA PENDERITA HEPATITIS

Selvi Mulia Sari1 Erlina2

1Siswa Kelas 4 SMAK Padang

2Guru SMAK Padang

ABSTRAK

Hepatitis virus Akut adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh virus dan efek yang mencolok terjadi pada hati. Indonesia telah dinyatakan sebagai daerah endemik hampir sepanjang tahun ditemukan penderitanya di rumah sakit.

Pemeriksaan hepatitis dilakukan bertujuan untuk mengetahui hasil pemeriksaan Hb, LED, Trombosit darah dan Urobillin, Billirubin urine pada penderita hepatitis, karena sampai saat ini hepatitis masih mewabah. Metoda yang digunakan untuk pemeriksaan darah yaitu metoda sahli untuk pemeriksaan Hb, metoda mikroskop dan kamar hitung untuk pemeriksaan trombosit, metoda westergreen untuk pemeriksaan Laju Endap Darah dan metoda Horrison untuk pemeriksaan billirubin urine.

Dan hasil yang didapat dari pemeriksaan sampel hepatitis yaitu sampel darah dan urine pasien-pasien yang telah diperiksa positif menderita hepatitis, dibuktikan dengan hasil pemeriksaan billirubin yang positif (+).

Sebaiknya kita menjaga kebersihan makanan, minuman dan lingkungan sekitar agar terhindar dari berbagai penyakit seperti hepatitis.

ABSTRACT

Acute Hepatitis Virus is disease of acute systematical infection which because of effect and virus which striking happened at liver. Indonesia have been expressed as endemic area almost is during the year found by its patient at hospital.

Inspection of hepatitis conducted aim to to know result of inspection of Hb, LED, Trombosite Blood and of Urobillin, Billirubin Urine at patient of hepatitis, because till now hepatitis still is epidemic. Method used for the inspection of hepatitis that is method of sahli for the inspection of Hb, microscope method and room chamber calculate for the inspection of trombosite, method of westergreen for Fast inspection Blood and method of Harrison for the inspection of urine billirubin.

And got result of inspection of hepatitis sample that is blood sample and patients urine which have been checked positive suffer hepatitis, proved with result of inspection of billirubin which are positive (+).

We is keep cleaning better food, environment and beverage about so that protected from various disease like hepatitis

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN, ERITROSIT, HEMATOKRIT, DAN PROTEIN URINE PADA PENDERITA KAKI GAJAH

Sebrina Lutfiani1 Erlina2

1Siswa Kelas 4 SMAKPadang

2Guru SMAKPadang

ABSTRAK

Filariasis termasuk salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan di Indonesia, karena dapat menurunkan produktivitas kerja. Filariasis disebabkan oleh genus filaria yang merupakan cacing dari jaringan, sedangkan spesies nyamuk bisa sebagai sumber penularan antara manusia

Penularan filariasis di Indonesia adalah Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori, sedangkan yang berperan sebagai faktor x adalah nyamuk. Kucing dan kera yang berperan sebagai hospes reservoir di filariasis. Di Indonesia filariasis ini memiliki daerah endemis antara lain Sumatera, Sulawesi, Sungihe, Buni, Sumbawa, Maluku, Flores, Timur-Timur dan Irian Jaya

Pencegahan dan pemberantasan dapat dilakukan dangan menghuindari gigitan nyamuk dam menjaga kebersihan lingkungan.

Setelah dilakukan pemeriksaan pada penderita kaki gajah pada daerah endemisnya, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut. Pembengkakan yang terjadi pada penderita kaki gajah bukan disebabkan Karena penyakit ginjal, tetapi murni karena kaki gajah.

ABSTRACT

Filariasis is a disease that creates health problems in Indonesia, as it reduce work productivity. Filariasis is caused by the filaria genus which belongs to the blood-tissue hematodes, where by the mosquito species acts as the reservoir hort.

In Indonesia filariasis is caused by Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, and brugia timori, where as mosquito acts as the x factor. Meanwhile cats and monkeys are the reservoir hosts. The endemic places in Indonesia that are hit with filariasis are Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Sangihe, Buru, Sumbawa, Maluku, Flores, Timor and Irian Jaya.

Prevention and irridition from the diseare can be done by avoiding the mosquito and by keeping the enverotment clean.

After doing this examination for filariasis sufferer in the endemic place, we can get the resume. The expansion that happen in the filarisis sufferer in not cause by kidney, but pure caused by filsriasis.

PEMERIKSAAN FESES ANAK-ANAK PINGGIR PANTAI YANG BERUMUR 3 SAMPAI 10 TAHUN

Indra Agriawan1 Erlina2

1Siswa Kelas 4 SMAK Padang

2Guru SMAK Padang

ABSTRAK

Feses merupakan sisa makanan yang dimakan (sisa hasil metabolisme) terutama serat-serat makanan dan juga terdiri dari kuman yang terdapat dalam saluran pencernaan. Anak-anak pinggir pantai bisa terserang cacingan karena mereka bermain di pinggir pantai tanpa menggunakan sendal. Rata-rata anak-anak di sana kurang menjaga kebersihan lingkungan, pakaian, makanan, dan sebagainya. Cacing yang biasa menyerang anak-anak yaitu Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichuria (cacing cambuk), Necator americanus dan Ancylostama duodenale (cacing tambang), serta Enterobius vermicularis (cacing kremi). Cacing-cacing ini biasa terdapat pada anak-anak karena penularannya sangat mudah. Penularannya bisa lewat makanan yang kurang terjaga kebersihannya dan anak-anak pinggir pantai yang jarang menggunakan sendal, sehingga telur dan larva cacing dapat masuk melalui pori-pori telapak kaki. Cacing-cacing ini akan menyerap / memakan makanan yang ada di perut. Ada juga jenis cacing yang tidak hanya mengambil makanan, tapi juga mengisap darah pada dinding usus sehingga menyebabkan anak-anak kurang gizi dan anemia. Rata-rata anak-anak pinggir pantai ini tertular cacing karena diiihat dari hasil praktikum hanya 2 anak dari 10 anak yang tidak tertular. Ini membuktika.n bahwa mereka kurang menjaga kebersihan.

ABSTRACT

Feces is food remain that we consumed (metabolism remain result) especially the food fiber and also consist of germ that find in channel digestion. The children at side beach can attack worm because the play at side beach without use shoes. Average the child at there less to keep the surround clean, clothes, food, and ect. Worm that always attack the child is Ascaris lumbricoider (bracelet worm), Trichuris trichuria (whip worm), Necator americanus, and Ancylostama duodenale (mine worm), and Enterobios vernnicularis ( kremi worm ). They are can find at child because the contagius very easy. The contagius can past the food that the clean less and the side beach child that seldom use the shoes, so that egg and worm larva can by sole of foot pores. This worms will absorb / eat food at stomach. There is a worm kind that not only take food but also smoke blood at colon wall so that caused the child gizi less and anemia. Average child at side beach contagious wormy because from the test result only 2 from 10 child contagius. This is shows that they less in keep the clean.

PEMERIKSAAN ERITROSIT, LEKOSIT DARAH DAN BILLIRUBIN, UROBILLIN URINE PADA PENDERITA TIPUS

Fanni Desvita1 Erlina2

1Siswa Kelas 4 SMAK Padang

2Guru SMAK Padang

ABSTRAK

Demam tipus merupakan penyakit sistematik akut yang disebabkan infeksi Salmonella Typhosa dan erat kaitannya dengan penyediaan air bersih, sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

Demam tipus merupakan penyakit endemik yang masih merupakan masalah kesehatan. Penyakit ini di temukan sepanjang tahun. Tidak ada kesesuaian paham mengenai hubungan antara musim dan peningkatan jumlah kasus. Ada penelitian yang mendapatkan peningkatan jumlah kasus pada musim hujan, ada yang mendapatkan peningkatan jumlah kasus pada musim kemarau dan ada pula yang mendapatkan peningkatan jumlah kasus pada peralihan antara musim hujan dan musim kemarau.

Metoda yang digunakan pada praktikum ini adalah metoda mikroskopis untuk pemeriksaan eritrosit dan lekosit darah. Serta metoda makroskopis untuk pemeriksaan billirubin dan urobillin urin. Dari praktikum yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa eritrosit normal, jumlah lekosit tinggi, hasil billirubinnya negative serta urobilinnya positif.

ABSTRACT

Typus fever is a systematic acute, disease, that caused by Salmonella Typhosa, and it tight relation with the clean water supply, environment sanitation that not feel to health condition.

The disease found in along years. Concept is not in accordance about connection between season and total increase of problem. There are research that get total increase of problem in rain season, and get total increase of problem in dry season and also get total increase of problem in transition between dry season and rain season.

Typus fever is an endemic disease that still be health problem.The method used this practice are microscopic method to eritrosit and lecosit inspection, and macroscopic method to billirubin and urobillin urine inspection. From this practice, get the conclusion that, eritrosit total is normal, lecosit total is higher, billirubin is negative and urobillin is positive.

PEMERIKSAAN ERITROSIT, LEKOSIT DARAH DAN BILLIRUBIN, UROBILLIN URINE PADA PENDERITA TIPUS

Fanni Desvita1 Erlina2

1Siswa Kelas 4 SMAK Padang

2Guru SMAK Padang

ABSTRAK

Demam tipus merupakan penyakit sistematik akut yang disebabkan infeksi Salmonella Typhosa dan erat kaitannya dengan penyediaan air bersih, sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

Demam tipus merupakan penyakit endemik yang masih merupakan masalah kesehatan. Penyakit ini di temukan sepanjang tahun. Tidak ada kesesuaian paham mengenai hubungan antara musim dan peningkatan jumlah kasus. Ada penelitian yang mendapatkan peningkatan jumlah kasus pada musim hujan, ada yang mendapatkan peningkatan jumlah kasus pada musim kemarau dan ada pula yang mendapatkan peningkatan jumlah kasus pada peralihan antara musim hujan dan musim kemarau.

Metoda yang digunakan pada praktikum ini adalah metoda mikroskopis untuk pemeriksaan eritrosit dan lekosit darah. Serta metoda makroskopis untuk pemeriksaan billirubin dan urobillin urin. Dari praktikum yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa eritrosit normal, jumlah lekosit tinggi, hasil billirubinnya negative serta urobilinnya positif.

ABSTRACT

Typus fever is a systematic acute, disease, that caused by Salmonella Typhosa, and it tight relation with the clean water supply, environment sanitation that not feel to health condition.

The disease found in along years. Concept is not in accordance about connection between season and total increase of problem. There are research that get total increase of problem in rain season, and get total increase of problem in dry season and also get total increase of problem in transition between dry season and rain season.

Typus fever is an endemic disease that still be health problem.The method used this practice are microscopic method to eritrosit and lecosit inspection, and macroscopic method to billirubin and urobillin urine inspection. From this practice, get the conclusion that, eritrosit total is normal, lecosit total is higher, billirubin is negative and urobillin is positive.