Senin, 11 Mei 2009

PENETAPAN KADAR DEBU, NO2, H2S, DAN LOGAM Pb DI UDARA AMBIEN DI DEPAN PLASA ANDALAS DAN MASJID MUHAMMADIYAH

Firdaus Arumba1 Elizarni, S.T., M.Si.2

1Siswa Kelas 4 SMAK Padang

2Guru Pembimbing SMAK Padang

ABSTRAK

Udara adalah salah satu dari kebutuhan pokok kita dalam kehidupan sehari-hari. Kita memerlukan udara untuk bernafas, tentu saja udara yang kita butuhkan udara yang bersih. Tanpa udara bersih kehidupan kita akan terganggu, karena udara yang tidak bersih dapat menyebabkan gangguan saluran pernafasan, iritasi mata, bahkan keracunan yang bias menyebabkan kematian.

Apabila suatu zat masuk ke udara secara alami (letusan gunung berapi, pembusukan sampah) ataupun kegiatan manusia (pembakaran bahan bakar fosil, proses industri dan lain-lain) dan jumlah zat tersebut telah melebihi baku mutu yang berlaku maka, udara tersebut bisa dikatakan sudah tercemar.

Dahulu udara di kota Padang bersih, tetapi dengan semakin maju dan berkembangnya teknologi maka telah dibangun pabrik besar dan diciptakannya kendaraan bermotor yang merupakan faktor utama dari pencemaran utama dari pencemaran udara. Plasa Andalas dan Masjid Muhammadiyah merupakan jalan yang ramai dilewati oleh banyak kendaraan bermotor di siang hari. Oleh sebab itu penulis ingin mengetahui apakah udara di depan Plasa Andalas dan depan Masjid Muhammadiyah di kota Padang sudah tercemar atau belum.

Dalam praktikum penulis melakukan metode Spektrofotometri Serapan Atom untuk pemeriksaan Pb, Spektrofotometri untuk pemeriksaan H2S, Spektrofotometri untuk pemeriksaan NO2, dan Gravimetri untuk pemeriksaan kadar debu

Dengan hasil yang didapatkan kadar Pb 2,96 µg/m3 dan 0,254 µg/m3, NO2 35,64 µg/m3 dan 36,61 µg/m3, H2S 257,44 µg/m3 dan 252,89 µg/m3 dan debu 266,9 µg/m3 dan 186,7 µg/m3.

Dari Praktikum yang dilakukan dapat diketahui bahwa udara ambien di depan Plasa Andalas telah tercemar tetapi masih di bawah nilai baku mutu udara ambien yang seharusnya. Begitu juga udara ambien di depan Masjid Muhammadiyah Padang udara ambiennya tercemar, tapi masih di bawah nilai baku mutu udara ambien yang seharusnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No.1 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan Kep-02/MENKLH/1/1988.

ABSTRACT

Air is one of our primary need every day. We need air for breath, of course we need the fresh air. Our life will disturb without fresh air, because the dirty air can make irritation for eye, even toxic that can cause death.

If there are substances enter to air naturally (for example mount explode, garbage decomposed) or by human activities (fuel burning, industries process etc.). And the amount of those substances exceed the maximum limit so we can call that air was polluted.

A long time ago the air in Padang city still fresh but the technology progress so the big factories have built and the vehicles have been produce. That were he main factor from air pollution. Andalas Plaza and Muhammadiyah Mosque are the crowded street which passed with many vehicle from morning until evening. Therefore the writer want to know did the air at Andalas Plaza and Muhammadiyah Mosque polluted ?

The method that have been done in the writer’s practical work are Atomic Adsorption Spectrofotometry for Pb metal analyze, Spectrofotometry for NO2 analyze, Spectrofotometry for H2S analyze, and Gravimetry for dust Analyze

After the practical work, the writer got the amount of Pb metal are 2,96 µg/m3 and 0,254 µg/m3, NO2 35,64 µg/m3 and 36,61 µg/m3, H2S 257,44 µg/m3 and 252,89 µg/m3, debu 266,9 µg/m3 and 186,7 µg/m3.

From this Practial work we know know that the air of Andalas Plaza have polluted but still bellow the standard value quality of ambient air. So also the ambient air of Muhammadiyah Mosque have polluted, but still below the standard value quality of ambient air which base on Peraturan Pemerintah No.1 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan Kep-02/MENKLH/1/1988.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar